Bibir sumbing atau mulut sumbing berpangkal dari kurangnya asupan asam folat. Perlu usaha ekstra untuk bisa menyusui si kecil.
Bibir sumbing merupakan cacat bawaan yang terjadi karena terganggunya proses pembelahan dan pembentukan sel dalam pembentukan janin. Menurut dr. Fita Muslimah, spA dari brawijaya women and children Hospital celah atau sumbing dimulut diakibatkan tidak sempurnanya proses penutupan kedua sisi rongga mulut. Sehingga, rongga mulut sisi kanan dan kiri tidak merapat sedemikian rupa.
Gangguan tersebut, lanjut Fita, berlangsung pada usia kehamilan di trimester pertama. Pada usia kandungan ini, proses pembentukan sel sekaligus pembentukannya sedang aktif-aktifnya. Pada saat inilah dibutuhkan zat gizi yang lengkap, seimbang dan cukup."celah rongga mulut dipicu oleh kurangnya asupan asam folat,"kata Fita.
Genetik
Para ibu pasti sudah mahfum fungsi dan manfaat asam folat bagi kehamilan dam janin. Asam ini sangat diperlukan bagi kesempurnaan pembentukan sel-sel. Kekurangan asam folattidak hanya memicu bibir sumbing melainkan dapat menimbulkan kelainan-kelainan bawaan lainnya seperti kelainan otak dan lain-lain.
Hanya saja, pada kasus bibir atau mulut sumbing, ada faktor genetik yang menjadi penyebab utama. Kekurangan asam folat adalah trigger tidak sempurnanya penyatuan rongga mulut. Jadi, meski ada bakat sumbing dalam riwayat keluarga, kalau asupan asam folatnya cukup kemungkinan terjadinya celah dapat diminimalkan. Tak heran kelainan bibir sumbing sering ditemukan didesa terpencil dengan kondisi ibu hamil tanpa perawatan kehamilan yang baik serta gizi yang buruk.
Meskipun, termasuk cacat bawaan, adanya culah dirongga mulut ini tidak bisa dideteksi selama pemeriksaan kehamilan. Kalau terlihat pun hanya akan menjangkau kenampakan bibir janin, sementara keluasan celah tidak bisa diketahui.
Berbahayakah?
Yang namanya kelainan pasti ada bahayanya. Selain tidak sedak dipandang bibir sumbing menyebabkan beberapa masalah kesehatan bila tidak segera ditangani. Bayi-bayi yang bibirnya sumbing akan mengalami gangguan fungsi berupa kesulitan mengisap ASI, terutama kalau kelainannya mencapai langit-langit mulut.
Bayi yang dilahirkan seperti ini, akan mengalami kesulitan dalam koordinasi dan pengolahan nafas. Sehingga tanda paling awal adalah kesulitan saat menyusui. Si kecil bingung karena pada saat mengisap, ada cairan yang muncrat lari melewati lubang yang ada di langit-langit sehingga ia tersedak. Hal tersebut sring terjadi pada celah bibir dan langit-langitnya yang panjang atau luas.
"Harus ada treatment khusus untuk bayi agar bisa menyusu," ujar Fita. Bibir sumbing juga menyebabkan mudah terjadinya infeksi dirongga hidung, tenggorokan dan tuba eustachius ( saluran penghubung telinga dan tenggorokan ). Sebab , iritasi akan lebih mudah terjadi akibat air susu atau masuk kerongga hidung dari celah sumbingnya.
"Anak dengan bibir sumbing yang tidak diterapi juga mengakibatkan kesulitan berbicara dimasa datang,"tambah Fita.
Harus operasi
Penyembuhan bibir sumbing adalah dengan operasi, tidak ada yang lain. Operasi dilakukan dalam beberapa tahapan dan tergantung pada tingkat keparahan seberapa luas celahnya. Apakah cukup bibir atas saja, atau sampai gusi dan langit-langit rongga mulut. Operasi juga harus dilakukan sesegera mungkin.
Menurut Fita, operasi bibir sumbing setidaknya dilakukan sebelum anak berumur dua tahun. Batasan ini untuk memudahkan penyembuhan dan juga terapi bicara dapat dilakukan sedini mungkin. Pada prinsipnya, operasi bibir sumbing adalah untuk menutup celah.
Operasi dilakukan setelah bayi memiliki kombinasi usia, berat badan, panjang tubuh serta kadar haemoglobin ( sel darah merah ) yang adekuat. Komposisi ini diperlukan untuk kesiapan operasi agar mencapai tingkat keberhasilan yang diinginkan. Beberapa pakar menyarankan dilakukan operasi berdasarkan "rule of 10". Yakni usia 10 minggu, kadar Hb 10 gr% dan beratnya 10 pounds atau sekitar 5 kilogram sebagai prasyarat minimum operasi."Pokoknya berat minimal 4 kilogram,"tukas Fita yang pernah menemukan seoarng bayi berbibir sumbing.
Akan tetapi, lanjut Fita, lebih baik mencegah dari pada mengoperasi. Makanya, para ibu hamil, yuk jaga asupan gizinya.
Treatment khusus untuk bayi bibir sumbing :
Bibir sumbing merupakan cacat bawaan yang terjadi karena terganggunya proses pembelahan dan pembentukan sel dalam pembentukan janin. Menurut dr. Fita Muslimah, spA dari brawijaya women and children Hospital celah atau sumbing dimulut diakibatkan tidak sempurnanya proses penutupan kedua sisi rongga mulut. Sehingga, rongga mulut sisi kanan dan kiri tidak merapat sedemikian rupa.
Gangguan tersebut, lanjut Fita, berlangsung pada usia kehamilan di trimester pertama. Pada usia kandungan ini, proses pembentukan sel sekaligus pembentukannya sedang aktif-aktifnya. Pada saat inilah dibutuhkan zat gizi yang lengkap, seimbang dan cukup."celah rongga mulut dipicu oleh kurangnya asupan asam folat,"kata Fita.
Genetik
Para ibu pasti sudah mahfum fungsi dan manfaat asam folat bagi kehamilan dam janin. Asam ini sangat diperlukan bagi kesempurnaan pembentukan sel-sel. Kekurangan asam folattidak hanya memicu bibir sumbing melainkan dapat menimbulkan kelainan-kelainan bawaan lainnya seperti kelainan otak dan lain-lain.
Hanya saja, pada kasus bibir atau mulut sumbing, ada faktor genetik yang menjadi penyebab utama. Kekurangan asam folat adalah trigger tidak sempurnanya penyatuan rongga mulut. Jadi, meski ada bakat sumbing dalam riwayat keluarga, kalau asupan asam folatnya cukup kemungkinan terjadinya celah dapat diminimalkan. Tak heran kelainan bibir sumbing sering ditemukan didesa terpencil dengan kondisi ibu hamil tanpa perawatan kehamilan yang baik serta gizi yang buruk.
Meskipun, termasuk cacat bawaan, adanya culah dirongga mulut ini tidak bisa dideteksi selama pemeriksaan kehamilan. Kalau terlihat pun hanya akan menjangkau kenampakan bibir janin, sementara keluasan celah tidak bisa diketahui.
Berbahayakah?
Yang namanya kelainan pasti ada bahayanya. Selain tidak sedak dipandang bibir sumbing menyebabkan beberapa masalah kesehatan bila tidak segera ditangani. Bayi-bayi yang bibirnya sumbing akan mengalami gangguan fungsi berupa kesulitan mengisap ASI, terutama kalau kelainannya mencapai langit-langit mulut.
Bayi yang dilahirkan seperti ini, akan mengalami kesulitan dalam koordinasi dan pengolahan nafas. Sehingga tanda paling awal adalah kesulitan saat menyusui. Si kecil bingung karena pada saat mengisap, ada cairan yang muncrat lari melewati lubang yang ada di langit-langit sehingga ia tersedak. Hal tersebut sring terjadi pada celah bibir dan langit-langitnya yang panjang atau luas.
"Harus ada treatment khusus untuk bayi agar bisa menyusu," ujar Fita. Bibir sumbing juga menyebabkan mudah terjadinya infeksi dirongga hidung, tenggorokan dan tuba eustachius ( saluran penghubung telinga dan tenggorokan ). Sebab , iritasi akan lebih mudah terjadi akibat air susu atau masuk kerongga hidung dari celah sumbingnya.
"Anak dengan bibir sumbing yang tidak diterapi juga mengakibatkan kesulitan berbicara dimasa datang,"tambah Fita.
Harus operasi
Penyembuhan bibir sumbing adalah dengan operasi, tidak ada yang lain. Operasi dilakukan dalam beberapa tahapan dan tergantung pada tingkat keparahan seberapa luas celahnya. Apakah cukup bibir atas saja, atau sampai gusi dan langit-langit rongga mulut. Operasi juga harus dilakukan sesegera mungkin.
Menurut Fita, operasi bibir sumbing setidaknya dilakukan sebelum anak berumur dua tahun. Batasan ini untuk memudahkan penyembuhan dan juga terapi bicara dapat dilakukan sedini mungkin. Pada prinsipnya, operasi bibir sumbing adalah untuk menutup celah.
Operasi dilakukan setelah bayi memiliki kombinasi usia, berat badan, panjang tubuh serta kadar haemoglobin ( sel darah merah ) yang adekuat. Komposisi ini diperlukan untuk kesiapan operasi agar mencapai tingkat keberhasilan yang diinginkan. Beberapa pakar menyarankan dilakukan operasi berdasarkan "rule of 10". Yakni usia 10 minggu, kadar Hb 10 gr% dan beratnya 10 pounds atau sekitar 5 kilogram sebagai prasyarat minimum operasi."Pokoknya berat minimal 4 kilogram,"tukas Fita yang pernah menemukan seoarng bayi berbibir sumbing.
Akan tetapi, lanjut Fita, lebih baik mencegah dari pada mengoperasi. Makanya, para ibu hamil, yuk jaga asupan gizinya.
Treatment khusus untuk bayi bibir sumbing :
- Penggunaan dot khusus dengan karet dot lebih panjang dan lubang lebih besar.
- Penggunaan selang NGT atau nasogastictuff, semacam pipa kelambung untuk jalan nutrisi.
- Penggunaan langit-langit palsu untuk menutup celah langit-langit mulut.
- Kalau ibu menyusui, usahakan kepala si bayi tegak, kalau tidak bisa lebih baik ASI dipompa lalu berikan dengan sendok atau dot khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar