Rabu, 18 Mei 2011

Huk-huk-huk,,Aku batuk ma!

Batuk sebenarnya hal biasa yang dialami anak. Namun jangan anggap sepele bila gangguan batuk terjadi berulang pada si kecil.


Batuk lagi batuk lagi. Belum lama si kecil dara (2 tahun) sembuh dari batuknya, eh sekarang sudah kambuh lagi." Dalam sebulan, penyakit itu kambuh sampai beberapa kali. Beberapa hari lalu ia batuk lagi hingga tak bisa tidur," keluh Ratih rekan kerjanya.

Batuk merupakan masalah yang sering diiumpai sehai-hari. "Batuk merupakan alasan tersering mengapa anak dibawa ke fasilitas kesehatan," jalas dr. Robert soetandio, SpA, M.Si.Med,dokter spesialis anak dari rumah sakit global medika tangerang.

Karena itu si kecil yang kerap sembuh-kambuh dari gangguan batuk, bisa jadi tak hanya dialami oleh ibu Ratih, juga banyak dirasakan oleh banyak ibu lainnya. Bahkan tak hanya di Indonesia, sambung dr. Robert, di Amerika pun selama kurun waktu 1995-1996 sebanyak 24 kunjungan pasien lantaran keluhan batuk. Sedang di Inggris, batuk yang tidak disertai influenza memiliki prevalensi 28,5.% pada anak laki-laki, dan 30,5% pada anak perempuan.

Akut dan kronik


Batuk merupakan salah satu mekanisme pertahanan respiratorik yang sangat penting untuk mencegah aspirasi makanan padat atau cair, dan berbagai benda asing lainnya. Batuk juga akan membawa keluar sekret berlebih yang diproduksi saluran respiratorik atau saluran napas. Namun tentu saja batuk menjadi masalah buat anak bila tak jua sembuh atau sering berulang.

Lebih jauh Robert menjelaskan bahwa penyebab batuk tersering pada anak dalam prakatik sehari-hari adalah infeksi respiratorik akut (IRA). Si kecil mengalami batuk akut bila batuk yang dideritanya kurang dari 2 minggu. Umumnya anak yang mengalami batuk akut kondisinya akan bertambah baik pada minggu pertama."Batuk ini biasanya bersifata tak produktif dan self limiting. Yakni akan membaik dengan atau tanpa pemberian obat apa pun,"imbuhnya.

Nah, bila lebih dari 2 minggu batuk masih terus berlangsung, bisa jadi anak memang mengalami batuk kronik. Batuk kronik ini sering bersifat kambuhan. Segera bawa si kecil ke dokteruntuk mendapat penanganan yang tepat dan juga tepat.

Beragam tipe batuk

Robert mengakui, tak mudah menentukan gangguan batuk seperti apa yang diderita si kecil. Apa lagi jenis batuk itu sendiri beragam tipenya. Berikut tipenya:

  • Barky (batuk menyalak)
Gangguan batuk ini terjadi akibat adanya pembengkakan pada saluran napas atas si kecil. Kebanyakan batuk ini disebabkan oleh croup, yakni pembengkakan pada laring (pangkal tenggorok) dan trakea (batang tenggorok) 

  • Wooping cough (batuk rejan)
Nama lain dari batuk ini adalah pertusis, yaitu batuk yang sangat berat atau batuk sensitif. Pertusis merupakan infeksi saluran napas akut oleh kuman bordetela pertusis yang dapat menyerang semua orang. Baik anak yang belum di imunisasi pertusis (vaksin DPT) atau orang dewasa yang kekebalan menurun.
  •  Batuk disertai napas berbunyi

Ini merupakan pertanda saluran napas anak bagian bawah mengalami pembengkakan. Pada anak yang masih kecil, bisa jadi pada saluran napas bagian bawahnya terhalang benda asing atau lendir karena infeksi pernapasan.

  • Batuk di malam hari
Banyak batuk yang bertambah buruk di malam hari. Ini terkait adanya penyumbatan dalam hidung atau sinus mengalir sepanjang tenggorok. Akibatnya, terjadi iritsi ketika anak berbaring dan membuat ia sulit tidur. Selain itu, asma juga memicu batuk di malam hari karena saluran napas menjadi sensitif dan mudah teriritasi.
  •  Batuk disrtai demam dan sesak nafas.
Jika si kecil batuk, sedikit demam dan hidung berair, kemungkinan dia terkena flu. Namun batuk yang disertai demam tinggi (39' celcius) bisa juga pertanda si kecil mengalami pneumonia, terutam jika ia terlihat lesu dan bernafas cepat.


Butuh pemeriksaan lengkap

Wah, banyak sekali ya penyebab batuk pada anak. lantas, apa yang bisa dilakukan orang tua? Hal utama yang sebaiknya dilakukan orang tua adalah memberi pertolongan agar anak lebih tenang. Misalnya dengan memeluk atau menggendongnya. Setelah itu memberinya minum air hangat agar tenggorokannya lebih nyaman. Atau, jika batita terbangun di tengah malam dengan batuk seperti menyalak (barky) atau sesak nafas, orang tua bisa meminta untuk menghirup uap air panas untuk membantu melegakan pernapasannya.

Namun bila gangguan batuk sering berulang,tentu saja berkunjung ke dokter merupakan solusi terbaik, robet menjelaskan, butuh pemeriksaan lengkap dan hati-hati untuk melihat gangguan batuk berulang yang terjadi pada anak. Bisa jadi gangguan tersebut karena asma, alergi terhadap benda-benda tertentu, kelainan saluran napas, adanya pertusis dan lainnya.

Dokter biasanya uga akan melakukan pemeriksaan klinis dengan ,melihat umur pasien, sifat batuk akut atau kronik, batuk kering atau berdahak, dan seterusnya. "Jika batuk berlangsung berat, sering dan lama, sangat mungkin ada penyakit yang mendasarinya. Pengobatan sudah pasti ditujukan pada penyakit dasarnya tersebut. "Tandas Robert menutup pembicaraannya.

Waspadai Jika
  • Berbunyi ketika menghembuskan napas (kecuali orang tua telah mengetahui cara mengontrol asma).
  • Batuk disertai kesulitan bernapas, bernapas lebih cepat dari biasanya, bibir, wajah atau lidah berwarna kebiruan.
  • Setelah batuk terdengar suara melengking saat menarik napas.
  • Si kecil batuk dengan mengeluarkan darah.
  • Batuk dengan demam tinggi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar